Senin, September 06, 2010

Persahabatan

Berkatalah kepada ku tentang kebenaran persahabatan?
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. 
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih. 
Dan dia pulalah naungan dan pelindungmu.
Karena kau menghampirinya saat hati sepi dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian. Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Sayap - sayap Patah

Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Yang Begitu kuat dan kokoh

Saat berselimut cinta dan asa
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Didalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira

Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa

Wahai ilalang…
Pernah kah kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali

Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa arti cinta
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu
Disudut hati yang beku
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan
Sebelum hilang di terpa angin

Sambil terduduk lemah
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh

Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang ku dapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri-duri yang tajam
Hanya bisa meratap
Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan